Monday, 8 June 2015

spritus baturaja

Batu Akik Jenis Lavender dan Spritus Diminati Orang


Komunitas Batu Akik Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengikuti pameran yang diselenggarakan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia "Internasional Trade And Investment" di Jakarta. Bahkan konon, menurut penjual pencinta Batu Spritus asal Baturaja sudah ada nilai jualnya mencapai Rp 2 miliar untuk satu Batu Spritus yang berkwalitas tinggi.
Tujuan pameran ini untuk mempromosikan beragam potensi daerah seperti perdagangan, industri, peluang investasi dan pariwisata. "Kabupaten OKU akan memperkenalkan potensi batu akiknya," kata ketua Komunitas Batu Akik OKU Hendra Setiawan. Dia berharap, dengan mengikuti kegiatan pameran tersebut batu akik asal daerah OKU semakin dikenal secara nasional bahkan hingga mancanegara.
Dijelaskan, hasil Batu Akik Baturaja ini khususnya yang berkualitas jenis lavender dan spritus tidak ada di dasar Sungai Ogan, tetapi hanya terdapat di Desa Simpang Empat dan Desa Segara Kembang, Kecamatan Lengkiti. "Memang, untuk mendapatkan batu akik berkualitas tersebut para kolektor harus bekerja keras menggali di daratan dengan kedalaman 3-4 meter," katanya.
Hendra mengatakan, setiap kolektor yang ingin mendapatkan batu akik jenis spritus dan lavender, maka mesti membeli lahan dulu dengan warga lokal, selanjutnya mengupah penggali.
"Warga lokal sebenarnya juga ada yang menjual berbagai jenis batu, namun kualitasnya kurang bagus, karena biasanya batu dijual tersebut sudah disortir terlebih dahulu dan kalaupun ada harganya tidak sesuai dengan kualitas barang," katanya. Saat ini di dua desa itu aktivitas penggalian batu akik sudah mulai banyak, bahkan ibu-ibu, pelajar ikutan hobi menggali batu akik.
Mengenai keberadaan para kolektor batu akik di Baturaja, ibu kota Kabupaten OKU, menurut Hendra, utusan daerah tersebut pernah mewakili Sumatera Selatan mengikuti kontes batu akik tingkat nasional di Jakarta beberapa waktu lalu dan berhasil menjadi juara pertama. "Batu akik yang menang kontes adalah jenis biru langit atau yang dikenal batu spritus," kata Ketua Komunitas Batu Akik Baturaja tersebut.
Dikatakan, pada kontes itu batu akik jenis spritus asal Baturaja milik kolektor dari Jakarta, Jefri Davidson menjadi juara pertama mengalahkan batu akik dari kolektor daerah lainnya.Bahkan kata Hendra, saat dilelang batu spritus itu dibanderol dengan harga antara Rp150 juta-Rp175 juta, namun si kolektornya belum mau menjualnya.
Dia menambahkan, OKU sendiri selama ini banyak memiliki potensi kekayaan alam berupa batu akik yang kualitasnya jempolan, seperti spritus atau biru langit, lavender, sangkis, akik darah, sulaiman, teratai, aren, tapak jalak, cempaka, lumut hijau, lumut merah dan giok.

Kadin Perindag Kop Ukm Kab.OKU, Fahrudin Rozi,­SE,MM, dalam keterangan persnya pihaknya akan meng­gelar bazar batu akik jenis lavender dan spritus asal Kab.­OKU, guna mengembangan para pengerajin sebagai potensi daerah agar dikenal baik lokal, nasional maupun mancanegara batu akik spritus yang berasal dari Baturaja.

batu ter aneh


Sunday, 7 June 2015

penemuan batu akik

Demam batu akik membuka peluang bagi siapa saja untuk memburu langsung dari sumbernya, mulai dari sungai, bukit, hingga gunung. Di Kabupaten Semarang, baru-baru ini dikabarkan ada warga yang menemukan batu akik di Bukit Mergi.

Sebuah bukit yang selama ini dikenal sebagi area tambang galian C yang membentang dari wilayah Desa Leyangan hingga Desa Lemah Abang. Kabar penemuan batu akik di Bukit Mergi tersebut juga dibenarkan oleh Bupati Semarang, Mundjirin. 

Bahkan menurut Mundjirin, penemuan batu akik di wilayah itu tidak hanya di Bukit Mergi. "Saya sudah dikabari oleh staf saya soal temuan batu akik di Gunung Mergi. Bahkan tidak hanya di sana, ada beberapa tempat lagi yang saya dengar," kata Mundjirin, Selasa (14/4/2015) kemarin.

Namun Mundjirin tak merinci tempat-tempat tersebut. Mundjirin mengaku, sejauh ini perburuan batu akik di wilayahnya belum mengkhawatirkan. "Kan sudah ada Perda nya, mana wilayah yang bisa ditambang mana yang tidak boleh. Menambang harus ada izinnya. Jika perlu, nanti kami perintahkan Satpol untuk menjaganya," imbuh Mundjirin.

Kabar penemuan batu akik di Buki Mergi setidaknya bisa dicek kebenarannya di sejumlah perajin batu akik. Salah satunya Fahrur (35), pemilik kios batu akik "Zahra" di Jalan Yos Sudarso, Blanten, Ungaran Barat. 
dia mengaku baru-baru ini ada mendapat pesanan mengasah batu akik yang berasal dari Bukit Mergi. Oleh penemunnya batu akik itu diberi nama batu "GM" akronim dari Gunung Mergi. 

Batu akik GM konon berwarna kuning bening. "Orang itu bilang dapat dari Gunung Mergi. Setelah diasah lalu diberi cincin pengikat jadi dua buah cincin batu akik. Misalnya ada yang berminat, saya bisa mencarikannya," kata Fajar.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik

penemuan batu kristal ungu

Berita batu akik
 batu kristal ungu

Rumah Sayono (38) dan adiknya Juwanto (28) di Kampung Jatisari, Pedukuhan Nawung, Kelurahan Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta terus didatangi warga. Mereka ingin melihat penemuan batu kristal berwarna ungu seberat tiga kuintal yang ditemukan keduanya.

Awalnya batu tersebut ditemukan oleh Sayono (38) dan adiknya Juwanto (28) secara tidak sengaja di pinggir hutan Lemah Abang, Desa Gambir Sawit, Prambanan pada Minggu (31/5) lalu. Saat itu dia sedang mencari rumput bersama kakaknya, Sayono di hutan.

"Pertama itu hari Sabtu saya dan mas saya cari rumput, pas mau pulang saya istirahat sebentar, duduk di atas batu. Saat itu ada burung yang buang kotoran jatuh di kepala saya, saya terus menyingkir, terus pulang," katanya pada merdeka.con, Jumat (5/6).

Keesokan harinya Juwanto kembali diajak Sayono mencari rumput. Semula dia agak malas karena hari Minggu, namun akhirnya dia memutuskan ikut.

Sesampainya di sana Sayono langsung mencongkel batu yang di duduki Juwanto kemarin. Betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui batu tersebut tampak seperti batu kristal besar berwarna ungu.

"Saya nggak nyangka, karena di atasnya itu seperti tanah liat, waktu dibelah kok seperti kristal warna ungu," ujarnya.

Setelah mengetahui hal tersebut Sayono dan Juwanto pun membawa pulang batu temuan tersebut dengan meminta bantuan enam temannya.

"Berat sekali, jadi nggak kuat kalau cuma berdua. Batunya itu seperti terikat akar pohon, dan setengahnya tertimbun tanah," terang Sayono.

terima kasih sudah berkunjung ke blog batu akik kamihttps://www.google.co.id/search?q=foto+bahan+batu+akik&espv=2&biw=1366&bih=623&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=6TZ0VanlOKOzmwWfsYO4BA&ved=0CBsQsAQ

Wednesday, 20 May 2015

cara merawat batu akik agar cepat tua


Memiliki batu akik yang indah menjadi keinginan bagi semua gemlover, sehingga banyak dari mereka yang selalu melakukan perawatan terhadap batu yang mereka miliki, mulai dari menggosak agar batu terlihat mengkilap sampai melakukan treatmen agar batu semakin mengkistal dan cepat tua.

Sebagin pencinta batu akik percaya bahwa sebuah batu yang sudah dibentuk menjadi sebuah perhiasan sekalipun masih bisa semakin bagus dan mengkristal. Misalnya batu yang sudah dibentuk menjadi liontin atau batu cincin masih bisa mengkristal secara alami walaupun batu tersebut sering dikenakan dan dipakai sebagai perhiasan.
Terlebih jika batu itu sering dirawat dengan cara direndam atau menggunakan tindakan tertentu agar batu semakin menua dan mengkristal terutama batu yang masih muda atau batu yang tidak begitu mengkristal, maka dengan perawatan yang baik batu akan menjadi semakin berkilau dan indah

Hanya saja pastikan tidak ada kesalahan dalam melakukan perendaman atau cara-cara lain yang bisa merusak batu. Misalnya merendam batu dengan air mendidih atau cairan yang mengandung bahan kimia yang bisa merusak batu, kecuali mengetahui kondisi atau karakteristik batu yang memungkinkan direndam menggunakan-bahan kimia.



Sebaiknya melakukan perawatan batu cincin akik, gunakan cara-cara alami yang sudah dipastikan tidak merusak batu misalnya dengan cara menggosokkan batu pada pada kain atau bahan kulit jika hanya sekedar untuk mengkilapkan batu akik yang kita mi

Berikut ini langkah-langkah sederhana melakukan perawatan batu akik yang bisa dilakukan agar batu akik bisa menjadi lebih tua dan lebih mengkristal:

– Siapkan 1 gelas air kelapa muda atau tua
– Lalu masukkan batu akik kedalamnya
– Kemudian tutup rapat
– Biarkan selama 1×24 jam
– Setelah itu keringkan batu dengan cara mengangin-anginkan

Jika teknik perendaman menggunakan air kelapa seperti yang telah disebutkan menimbulkan kekhawatiran akan merusak, sebaiknya jangan dipaksakan, terlebih untuk jenis batu akik yang tergolong rapuh atau memiliki tingkat kekerasan rendah seperti batu pirus atau jenis batu akik lain alangkah baiknya gunakan cara lain misalnya dengan cara menggosokan pada kain tebal dan halus agar batu mengkilap.

Tuesday, 19 May 2015

nama dan jenis batu akik terpopuler di indonesia


jenis batu akik terpopuler di indonesia


Jenis nama batu akik paling populer dan kisaran harga batu akik di Indonesia

 Jenis- jenis dan nama batu akik paling populer, unik dan kisaran harganya di Indonesia. Tak dapat dipungkiri lagi jika batu akik saat ini telah menjadi salah satu jenis perhiasan dan aksesoris yang kian jadi primadona. Kepopuleran batu akik saat ini pun seakan sudah tak terbatas lagi baik oleh usia maupun gender. Tua, muda, pria maupun wanita kini telah kepincut dan menjadi penggemar setianya.

 keindahan batu akik memang seakan memiliki daya tarik yang begitu kuat terhadap siapa pun yang melihatnya. Kilaunya yang beraneka ragam dan warna ditambah dengan kejernihannya, pamor batu akik pun menjadi semakin terangkat ke permukaan. Batu akik yang dahulu kala identik dengan orang tua dan bapak-bapak pun saat ini telah bergeser hingga merambah ke berbagai lapisan masyarakat dari berbagai status dan kelas sosial.

Setidaknya ada lebih dari 10 jenis batu akik yang saat ini tengah populer di Indonesia dengan daya tariknya sendiri-sendiri. Ada yang menjadi trend karena kilaunya seperti topaz atau blue sapphire, warnanya yang berkilau seperti kalimaya dan keunikannya seperti batu dengan berbagai jenis bentuk dan beraneka macam motif. Berikut adalah nama-nama batu akik lokal paling populer, unik dengan kisaran harganya di Indonesia.

1. Batu Bacan (Maluku)
Batu bacan mulai populer di Indonesia semenjak tahun 2010an. Kepopuleran batu Bacan mulai terbentuk melalui opini publik yang mengatakan bahwa mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono disebut-sebut di media pernah memberikan batu bacan kepada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama untuk dijadikan cinderamata. Sentimen pasar pun akhirnya menggiring opini masyarakat yang mendongkrak harga batu bacan sekaligus menaikkan prestis batu khas Maluku ini. Batu bacan yang sebelumnya biasa-biasa saja saat ini harganya pun melonjak bahkan mampu tembus hingga harga puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk sebuah batu bacan yang berkualitas.



Harga batu bacan doko di pasaran antara Rp 800 hingga Rp 5 juta (tergantung ukuran/karat)

Menarik untuk dibaca: #Batu bacan doko dan batu bacan Palamea

2. Batu Sisik Naga Enrekang (Sulawesi Selatan)
Batu sisik naga Enrekang yang merupakan batu jenis septarian nodule yang akhir-akhir ini mulai tenar di masyarakat pecinta batu. Sesuai namanya, Enrekang, batu akik ini disinyalir pertama kalinya ditemukan di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Andi Sulolipu, seseorang yang berasal dari Taneta Riang, Masampu, Bone dipercaya menjadi salah satu orang pertama yang menemukannya tanpa sengaja pada tahun 2014 lalu. Penemuan batu unik bermotif sisik naga tersebut ia dapatkan pada tanggal 5 Februari 2014 lalu saat ia tengah iseng mencari batu di sungai yang namanya hingga saat ini masih ia rahasiakan. (sumber: regional.kompas.com).



Harga batu sisik naga Enrekang di pasaran antara Rp 300 ribu (kecil), Rp 600 ribu (medium) dan Rp 1 juta (besar). Harga relatif berubah tergantung permintaan pasar serta keunikan motif batu.

3. Batu Black Opal Kalimaya (Banten)
Kalimaya terbagi menjadi beberapa jenis tergantung dari warna dan asalnya. Salah satu yang paling banyak dicari dan populer di kalangan kolektor maupun pecinta batu adalah kalimaya black opal asal Banten yang berwarna hitam dengan pendar warna-warni yang terpancar apabila terkena cahaya. Di Indonesia, fenomena ini disebut kembang jarong (jika ukuran pendaran warna-warninya cukup besar) dan kembang rintik (apabila ukuran pendaran warna kecil dan banyak menyerupai titik-titik air hujan). Selain Kalimaya Black Opal, terdapat juga jenis kalimaya teh yang berwarna kuning seperti air teh dan kalimaya susu yang berwarna putih seperti warna susu namun pamornya masih lebih di dominasi oleh kalimaya hitam atau black opal.



Harga kalimaya black opal di pasaran berkisar antara Rp 400 ribu (kecil), Rp 700 ribu (medium) dan Rp 3 juta (besar).

Menarik untuk dibaca: #Ciri-ciri black opal kalimaya berkualitas

4. Batu Kalimaya Fire Opal (Wonogiri)
Fire Opal atau Opal Api yang berasal dari desa Giriwoyo, Wonogiri ini merupakan salah satu batu langka yang paling diburu oleh para kolektor. Bentuknya hampir mirip dengan kalimaya teh yang berwarna kekuningan, akan tetapi opal api memiliki warna yang lebih tua dengan pendaran warna menyerupai api yang terlihat sangat bagus.



Harga kalimaya fire opal dipasaran memiliki kisaran harga antara Rp 1 juta (kecil), Rp 2 juta (medium) hingga puluhan juta rupiah tergantung dari bentuk, ukuran serta kualitas warna.

5. Batu Akik Pancawarna Edong (Garut)
Merupakan salah satu batu akik lokal yang pada saat ini namanya tengah menanjak dipasaran batu akik Indonesia. Pancawarna Edong diambil dari nama penemunya yaitu Aki Edong yang berasal dari Garut. Saking melegendanya batu akik asli Garut ini bahkan namanya hingga terkenal ke berbagai negara, bahkan konon pernah dipakai oleh salah satu bangsawan dari Inggris. Keindahan dari batu akik Edong terletak pada motif yang terdapat pada batu tersebut. Warnanya lebih beragam dan lebih muncul ke permukaan yang membuat efek visual batu yang tampak lebih tebal dan dalam.



Harga batu akik Pancawarna Edong Garut berkisar antara Rp 1 juta hingga puluhan juta rupiah tergantung ukuran, motif warna dan tingkat kejernihan batu.

6. Pancawarna Klawing (Purbalingga)
Batu pancawarna klawing merupakan batu jenis Jasper (merah hati) yang juga dikenal dengan nama "Nogo Sui" oleh masyarakat Purbalingga. Namun dikarenakan batu ini banyak terdapat di sepanjang sungai Gintung dan sungai Kerawang yang bermuara ke sungai Klawing maka banyak orang yang kemudian memberinya nama batu pancawarna Klawing. Kualitas dari batu klawing terlihat dari corak atau inklusi dengan komposisi warna hijau 60% dan merah 40%.



Harga batu akik Pancawarna Klawing asal Purbalingga ini dipasaran dipatok dengan kisaran harga antara Rp 500 ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah tergantung dari ukuran, komposisi warna serta kualitas serat batu.

Menarik untuk dibaca: #Khasiat dan manfaat nilai estetis batu akik sesuai warnanya

7. Red Raflesia (Bengkulu)
Batu paling populer di Indonesia lainnya adalah red raflesia yang berasal dari Bengkulu. Keunikan dari batu jenis ini adalah dari komposisi warna merah yang bercampur dengan warna coklat atau oranye yang tembus apabila di senter. Batu red raflesia juga kerap disebut sebagai batu cempaka merah di Indonesia. Selain berwarna jernih yang mirip dengan kejernihan batu solar, beberapa jenis batu ini juga memiliki motif dengan berbagai bentuk sehingga ada juga yang memberikan nama batu motif Bengkulu.



Kisaran harga batu akik Red Raflesia saat ini berkisar antara Rp 1 juta rupiah untuk yang berukuran kecil dan medium hingga Rp 10 juta rupiah untuk yang ukuran besar.

8. Giok Aceh/Akik Sungai Dareh (Aceh)
Batu akik sungai dareh atau giok Aceh ini masih menjadi salah satu favorit para kolektor dan pecinta batu akik di Indonesia. Keunikan dari batu ini adalah warna hijaunya yang memiliki tekstur warna menyerupai giok. Sesuai namanya, batu yang berasal dari Sungai Dareh ini termasuk batu yang memiliki mutu internasional dengan standar kekerasan hingga 7 mohs atau hampir setara dengan bacan.



Kisaran harga batu akik sungai dareh di Indonesia saat ini cukup bervariasi, dari mulai Rp 350 ribu untuk ukuran kecil, Rp 1 juta - Rp 2 juta untuk ukuran sedang dan puluhan juta rupiah untuk yang berukuran besar.

9. Akik Kecubung/Amethyst (Kalimantan)
Akik kecubung atau amethyst memiliki warna ungu yang khas. Mirip dengan jenis akik lavender namun memiliki warna ungu yang lebih gelap. Batu level menengah ini memiliki 2 varian, yaitu kecubung Kalimantan yang memiliki warna kebiru-biruan serta kecubung wulung yang berwarna gelap yang akan terlihat warna ungunya jika disinari dengan senter.



Kisaran harga batu akik jenis amethyst yang asli dan berkualitas baik berkisar antara Rp 200 ribu hingga di kisaran Rp 1 juta.


10. Batu Zamrud (Kalimantan)
Batu akik populer berikutnya adalah batu jenis zamrud Kalimantan atau natural green obsidian. Keistimewaan dari batu zamrud adalah warna hijaunya yang terang dengan serat yang bersih mirip quartz. Oleh sebabnya banyak orang yang menggolongkan batu asli Indonesia ini ke dalam kategori batu mulia daripada ke dalam kategori batu akik.



Kisaran harga batu akik zamrud Kalimantan sangat berwariasi tergantung dari ukuran, tingkat kecerahan warna, keaslian serta jenis potongannya. Untuk zamrud yang berukuran kecil harganya masih berkisar ratusan ribu, namun untuk yang ukuran sedang bisa mencapai 10 juta rupiah lebih.

jadi bandit gara-gara gila batu akik

Merdeka.com - Pesona batu akik benar-benar membius masyarakat. Banyak di antaranya menghalalkan segala cara agar dapat menghiasi jarinya dengan akik.

Di beberapa daerah orang yang tergila-gila akik akhirnya harus berurusan dengan hukum. Mereka menjadi bandit dengan berbagai modus untuk memiliki akik.

Selain menjadi pelaku, ada juga yang menjadi korban karena besarnya hasrat memiliki akik. Penggemar umumnya gelap mata sehingga mudah tertipu.

Selain itu, ditemukan juga adanya pemburu batu akik yang mulai mencoba mengambil di tempat bersejarah. Kondisi ini jelas memprihatinkan karena bisa menghilangkan nilai-nilai sejarah.

Berikut kisah orang gila akik jadi bandit:

1.
Pura-pura bertamu embat 3 akik tetangga

Merdeka.com - Pura-pura bertamu, Yandi (30) mencuri tiga batu akik yang cukup berharga di rumah tetangganya. Belum sempat puas dipakai, barang bukti diamankan polisi termasuk dirinya.

Peristiwa itu terjadi saat dia bertandang di rumah Wan Yahdi (28) di Jalan Mayor Zen, Kelurahan Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni Palembang, Kamis (14/5) sekitar pukul 10.00 WIB. Dua hari kemudian, bapak dua orang anak ini diciduk polisi dengan barang bukti yang terpasang di jarinya.

Kepada petugas, dia sudah mengetahui korban memiliki batu akik yang bagus. Karena tak ada uang, dia pun nekat mengambilnya dengan cara pintas. Diketahui, tiga batu itu dari jenis bacan dan belimbing Aceh.

"Mau pakai sendiri, karena kepingin juga lihat orang-orang pakai akik semua," ungkap Yandi di Mapolsek Kalidoni Palembang, (17/5).